Kamis, 27 September 2012

Kematian !

“To every thing there is a season, 
and a time to every purpose under the heaven” – Eccleasiates 3:1

Selalu ada waktu untuk segala sesuatu yang terjadi di dunia ini,

sudah ada yang mengatur, 
sudah ada tanggal kadaluarsa untuk semua hal. 

Ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk menabur, ada waktu untuk menuai.
Ada waktu untuk bahagia, ada waktu untuk sedih.
Ada waktu untuk senang, ada waktu untuk susah.
Ada waktu untuk mendapatkan, ada waktu untuk kehilangan.
Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk (harus) mati.

Salah seorang teman saya dari masa sekolah baru saja kehilangan Ayahnya tadi sore.
Terlalu mendadak. Tidak ada tanda. Semua terlihat baik.

Beliau dengan kesibukan rapatnya hari itu, masih bercengkrama dengan keluarga sampai malam sehari sebelumnya. Dan mendadak, beliau kembali ke rumah dalam keadaan sudah terbujur kaku keesokan harinya.
Sebagai seorang Imam yang baik untuk keluarga, kali ini Beliau yang harus didoakan oleh seluruh keluarga dan teman.

Saya yang datang ke rumah duka sore harinya, teman saya terlihat kuat, tidak ada air mata yang keluar, berbeda dengan ketika siang saya menelponnya. 

Bahkan mendengar suaranya pun saya tidak kuat siang itu. 

Ibunya yang duduk di pinggir pintu, di seberang tempat jenasah disemayamkan. Duduk, termangu menatap sang kekasih hati yang sudah terbujur kaku tak bernapas. Dengan rasa masih tidak percaya, si Ibu masih bercerita, tidak ada tanda apapun dari Om, ujarnya.

Sesaat sebelum pulang, saya masih pamit dengan Tante. Dan tentu teman saya.
Ketika saya ada di depan teman saya, reflek dia memeluk saya, dan menangis.
Borgol perasaan yang saya kunci rapat, seketika itu juga hancur bersamaan dengan pelukan erat teman saya.

Lama kami tidak pernah bertemu. Terakhir kali saya menemuinya sekitar awal tahun ketika hari ulang tahun teman saya itu.
Lama kami tidak bercengkrama dan saling bertukar kabar.
Tapi kemarin sore, ketika pelukan erat itu mendarat di tubuh saya, saya pun sadar, seberapa lama pun dua orang teman tidak bertemu, ketika sebuah pelukan erat datang di saat kehilangan, kalian akan tetap merasa dekat dan saling merasakan kesedihannya.

Selamat jalan Om, semoga hidupmu lebih baik di tempat yang baru. Saya hanya bisa menitipkan doa untuk Om.

0 Bacotan:

Posting Komentar

hey , no SARA oke :)