---
Pada akhirnya saya mencatat,
Sedemikian rumitnya hidup, sampai belum ada manusia yang keluar dari sini hidup-hidup.
Sedemikian perihnya urusan cinta itu, sampai mayoritas cerita cinta disekap duka-duka penulisnya.
Sedemikian bodohnya manusia, sampai semua yang dia punya harus hilang dulu sebelum dinilai harganya.
Saya manusia yang terlahir biasa saja,
bukan superhero dengan kemampuan menghilang, terbang, atau mengayun-ayun di hutan beton.
Saya manusia yang masih bisa mengantuk di tengah berjalannya rapat,
sanggup magabut bila tujuan dari magabut adalah kesenangan hakiki di jam kosong,
dan saya pun memiliki kemampuan terbatas dalam mengolah data di otak saya.
Data tentang masuk dan keluarnya cashflow dari cabang ini,
data tentang beberapa tempat yang pada akhirnya saya sering sambangi di sekitar kantor,
data tentang beberapa nomor telepon darurat yang harus saya ingat,
kapan saya harus memulai servis motor berkala,
tentang ukuran kaki kamu dalam centimeter,
cerita langit senja yang kamu lebih baik tidak lihat,
hal-hal kecil yang bisa membuat kamu senang,
hal-hal besar berbau petualangan yang bisa membuat kamu tertawa lebar, antusias,
singkat kata,
kamu.
ya kamu lagi.
Semua akan berawal pada akhirnya,
Akhiran yang lahir dalam bentuk masa lalu.
Masa lalu yang saya tumpuk diantara koper-koper yang saya bawa kemana mana.
Koper yang sekarang teronggok manis di ujung kamar tidur,
segan dibuka.
Semua sudah ingin saya lalukan saja.
Bukan karena kamu tidak berharga,
justru karena kamu sangat berharga dimata saya.
Ceritanya akan tetap ada, tapi bukan untuk dirasa.
Karena saya perlu udara baru,
rumah saya sesak oleh uap perjuangan melepas masa lalu yang tak kunjung saya lakukan,
penuh debu dari tebaran angin yang resah di sekitar asbak, saksi dari berapa banyak saya menguntungkan pabrik tembakau demi yang namanya melewatkan waktu sendiri dengan tidak merasa sendiri.
Kepala saya sesak oleh gambar-gambar yang diam diam saya potret dalam ingatan,
ah sudahlah..
itu bahkan sudah absurd bentuknya.
Mungkin tiap tulisan perkiraan sifat dan sikap dari Virgo itu benar adanya,
tapi peduli setan bukan.
Perasa bukan berarti membawa beban kenangan kemana mana.
Setia bukan berarti hidup nelangsa dihantam cinta lama.
Amin saudara?
Jadi,
baiknya saya mulai lagi dari nol semuanya,
saya akan bersihkan debu dari jaket perjalanan hidup saya,
mulai lagi mengurai kusut di wajah saya,
perjuangannya akan dimulai lagi,
dengan satu resolusi dulu,
lakukan apa yang kamu katakan.
awali satu dulu,
di November.
0 Bacotan:
Posting Komentar
hey , no SARA oke :)