Selamat seratus lima puluh lima hari berhasil kau lewati bersamaku sayang,
biarpun kita tidak selalu bersentuhan setiap waktu,
kadang hanya seminggu sekali kita dapat berpagut senyum,
tapi, itu gak mengurangi rasa bahagia ini :)
Ya, Saya bahagia.
Begitu bahagia.
Menjadi bagian tak terpisahkan dalam setiap luncuran doamu di malam hari.
Menjadi penghuni tetap sel-sel otakmu.
Menjadi teman yang tak hanya menemani.
Menjadi perona pipi dan pemulas senyum pada bibirmu ketika hari demi hari masih berupa rangkaian monoton dalam kehidupan.
Tidakkah saya terlihat—barangkali terbayang—begitu bahagia?
Perlu kau ketahui,
saya menuangkan rentetan kata-kata tak indah ini bersama bibirku yang digores senyum—sambil membayangkanmu tentu saja.
Maaf akhir akhir ini saya terlihat begitu rapuh bersamamu,
terlalu banyak mengeluh akan apa yang saya hadapi akhir akhir ini,
Barangkali lama-kelamaan telingamu akan merapat,
bosan dengan segala kucuran kerapuhan dan gelisah yang hanya akan kubeberkan pada mereka yang pantas; kamu, salah satunya,
terimakasih kamu tidak pernah membiarkan saya merasa sendiri,
walau hanya lewat telpon kamu pasti selalu berusaha membuat keadaan menjadi nyaman kembali :)
Saya tahu,
barangkali matamu mulai gatal dan tak lagi betah membaca hamburan kata ini.
Maka itu, pada bagian ini akan saya akhiri segala absurd yang sedari tadi mengalir dan merambati mata serta otakmu yang kini sesak dengan berbagai ke(tidak)mengertianmu tulisanku ini.
Sekali lagi, selamat, sayang.
Waktu terus berjalan dan saya harap kamu masih setia melambai padaku dari ujung sana,
kemudian saya akan tergugu, haru.
Satu yang ingin lagi-lagi saya tekankan,
Saya bahagia, bersamamu ♥
0 Bacotan:
Posting Komentar
hey , no SARA oke :)