---
Dulu,
itu satu kata, empat huruf,
yang mestinya saya tinggal,
karena jadi penjara.
Kini,
itu satu kata, empat huruf,
yang mestinya saya hidupi,
genapi,
alami,
karena saya disana.
Saya,
itu satu kata, empat huruf,
yang bisa habis dibakar neraka,
neraka hasil dari penjara,
kelalaian terhadap kekinian,
dosa tak terbayar,
kesalahan tak termaafkan,
keinginan untuk jadi manusia baik,
pergumulan untuk mengamini keinginan jadi nyata.
Cinta,
satu kata, lima huruf,
yang terlalu rumit untuk diceritakan,
terlalu klise untuk dilafalkan,
mengandung banyak unsur sengaja dan tidak sengaja,
jalan beralternatif dua cabang,
bahagia dan sengsara,
hidup dan mati,
diresmikan dalam tahbisan janji,
dalam sehat dan sakit,
disimpul satu setia.
Kamu,
adalah kata yang tidak bisa ditinggalkan,
hidup dalam benak dan memori,
menjadi akar dari perjuangan,
bayangan nama yang nyata untuk saya,
visualisasi dari keidentikan dengan manis dan sinisme,
manis yang belum ketemu ujung pahitnya untuk saya,
harapan yang harus diteruskan,
peluang yang bisa jadi tak terulang.
Rangkaian dari semua kata di awalan paragraf sebelum ini,
adalah apa yang ingin saya lihat sebagai nyata,
tentang huruf huruf yang berjejer dengan spasi pada tempatnya,
yang menjadi serangkaian kalimat yang bisa saya ucap,
kepada kamu,
suatu hari nanti,
my Mr. Grumpy :).
---
ps : karena Dulu-kini-saya-cinta-kamu, bisa jadi ungkapan cinta yang luar biasa terhadap principal cat *sigh*
0 Bacotan:
Posting Komentar
hey , no SARA oke :)