Saya tidak percaya setiap kali mendengar ada orang yang berkata bahwa ia takut untuk jatuh cinta. Atau orang yang merasa tidak akan pernah dapat jatuh cinta lagi. Itu sama halnya dengan takut untuk bangun tidur setiap pagi, karena nanti akan mengantuk lagi. Atau orang yang merasa tidak dapat membuka mata lagi ketika jatuh tertidur.
Jatuh cinta memang hal yang menyakitkan jika akhirnya harus patah hati. Atau ketika cinta itu tak terbalas. Tapi untuk hal seindah itu, apa pun akan kita lakukan bukan? Lagipula, siapa yang dapat mengatur perasaan? Jatuh cinta itu anugerah, tak peduli betapa salah waktu dan orangnya.
Jadi orang yang takut jatuh cinta itu adalah orang yang takut untuk merasa lapar ketika hendak buang air besar, atau orang yang takut tidak dapat pulang ke rumah lagi - bahkan sebelum menginjakkan kaki keluar rumah.
Jadi orang yang takut jatuh cinta itu adalah orang yang takut untuk merasa lapar ketika hendak buang air besar, atau orang yang takut tidak dapat pulang ke rumah lagi - bahkan sebelum menginjakkan kaki keluar rumah.
Mungkin orang bukannya takut untuk jatuh cinta.
Mereka hanya salah istilah. Yang benar adalah mereka belum bertemu orang lain lagi yang sanggup membuat hatinya jatuh cinta. Atau, dia tidak yakin atas perasaannya sendiri. Kemudian orang itu menyalahkan semuanya kepada rasa takut. Atau rasa gengsi.
Kalian pasti tahulah, apa maksud saya.
Pembohong. UPS !
Pembohong. UPS !
0 Bacotan:
Posting Komentar
hey , no SARA oke :)