Jumat, 10 Agustus 2012

Kita semua (pernah) punya (patah) hati.


Ada hati yang terluka ketika kita bicara mengenai cinta yang tak sama besarnya atau cinta yang dipisahkan oleh sesuatu yang berbeda.
Dengan mencintai, hati hidup. 
Dengan terluka, hati belajar dan bertumbuh.
Kita semua pernah “patah hati” pada suatu masa. 
Rasanya? Jangan ditanya, 
sakitnya luar biasa.
Hati yang belajar untuk tetap percaya pada cinta akan tetap hidup dan tumbuh dengan kuat, seiring dengan berjalannya waktu hati akan mulai terbiasa dengan luka yang menerpa.
Hati yang menyerah pada cinta akan menjadi hati yang lemah, 
hati yang jera.
Lalu, 
apa artinya menjalani hidup jika hati kita mati rasa?
Tidak ada cinta yang sempurna dari sepasang manusia. 
Maka belajarlah untuk tetap mencintai kekurangan cinta itu sendiri. 
Berdamai dengan hati. 
Berdamai dengan ujian yang Tuhan beri.
Kita semua pernah patah hati dan ketika kembali mencintai rasanya tidak akan sama lagi. Jika begitu,
artinya hatimu hidup,
hatimu belajar sesuatu: Jangan khilaf dalam berharap.
Kali ini kupasrahkan hati ini pada Sang Pemberi Cinta. 
Jika dia berniat baik maka jagalah hati ini agar tetap mencintai setulusnya dan senantiasa dekatkanlah hati kami berdua.
Jika dia berniat buruk maka kuatkanlah hati ini dari luka yang menerpa, 

jauhkanlah dia dan dendam diantara kami, 
dan kembalikanlah hati ini pada seseorang yang memang seharusnya.
Itu saja. 
Permintaan yang sederhana kan, Tuhan? 
Saya yakin Kau bisa mengabulkan.
*amin* (‾ʃƪ‾)

0 Bacotan:

Posting Komentar

hey , no SARA oke :)