Selasa, 08 Januari 2013

Pintu Pertemuan atau pintu ?

Setiap pertemuan adalah pintu. Mungkin ke pertemuan berikutnya, atau bisa jadi pintu untuk menuju pertemuan lainnya.

Ketika sebuah pintu dibuka, itu artinya seseorang dipersilakan masuk. Dalam suatu ruang, dalam suatu rencana, dalam suatu keadaan, dalam suatu cerita, dalam suatu awal. Pintu adalah awal, bahkan pintu kematian sekali pun. Kematian bukanlah akhir, tapi awal dari suatu perjalanan yang baru - atau bisa jadi, awal dari kehidupan yang baru.

Ketika sebuah pintu ditutup, itu artinya kita tidak diijinkan untuk masuk. Atau, kalau kita sudah ada di dalamnya, itu artinya tidak ada orang lain lagi yang boleh masuk.

Selama bulan Desember ke Januari ini, saya diijinkan Tuhan untuk memasuki banyak sekali pintu. Saya masih berada dalam ruang-ruang dan lorong-lorong yang diawali oleh serangkaian pertemuan yang berbeda dengan banyak orang. Sangat menarik, sangat menyenangkan. Tahun yang baru nanti, mungkin akan menjadi tahun yang paling menggairahkan sepanjang sejarah hidup saya.

Namun ada satu pintu yang saya miliki yang masih saya buka. Ada yang sudah masuk di dalamnya, namun pintu itu tetap saya biarkan tak tertutup. Saya mengijinkan sosok yang ada di dalam untuk pergi jika ia mau, tanpa harus meminta saya untuk membukakan pintu jika saat itu tiba - meski pun sejujurnya, saya berharap ia akan tinggal dan tidak keluar lagi dari pintu itu. Dari pertemuan(-pertemuan) kami.

Pintu-pintu yang terbuat dari bahan yang berbeda, dan diwarnai dengan aneka macam warna. Saya sendiri belum ingin keluar melalui pintu-pintu yang Tuhan sediakan dan ijinkan untuk saya masuki. Saya sangat menikmati semua ruang di dalamnya - tapi tidak untuk pintu yang saya miliki sendiri itu.

Setiap pertemuan adalah awal dari pertemuan lainnya. Mungkin dengan orang yang sama, atau bisa juga dengan orang yang berbeda. Namun, tetap saja: Semua pintu adalah awal, dan bukan akhir.

0 Bacotan:

Posting Komentar

hey , no SARA oke :)