Sabtu, 19 Januari 2013

Perpisahan adalah Perayaan Syukur


Broken Promises
Perpisahan adalah awal dari sebuah perjalanan yang baru.
Mungkin kita akan melalui jalan yang lain setelahnya,
bertemu dengan orang-orang yang awalnya asing, 
lalu menjadi sedekat air hujan dengan tanah.

Ada kalanya dalam perjalanan itu tanpa sengaja kita menoleh lagi ke belakang, 
karena ada beberapa kerikil yang tersepak entah kaki siapa hingga ada di depan kita, 
atau karena ada beberapa helai daun yang terbang mengikuti angin sering perjalanan kita.

Itu tak mengapa.

Atau kadang kita terluka selama perjalanan itu. 
Ada darah yang harus tertetes, airmata yang harus mengalir, keringat yang harus mengucur. 
Semuanya membuat kita menjadi lebih kuat, dan tak akan membuat kita mati. 
Lalu mengapa harus gentar?

Dan setiap perjalanan pasti menuju ke suatu tempat yang kita sebut dengan “rumah”. 
Anggap saja
perpisahan-perpisahan yang pernah kita alami adalah jembatan-jembatan yang membawa kita lebih dekat menuju rumah.

Karena tanpa perjalanan, tak mungkin kita akan tiba di suatu tempat. 
Berdiam diri tak akan pernah membawa kaki kita ke depan pintu mana pun. 

Teruslah berjalan, wahai pejuang dan petualang, juga orang-orang yang belum tiba di rumah. 
Ada rumah untuk setiap kita.

Ada pintu yang menanti kita untuk mengetuk.
Ada raga yang menanti kita untuk memeluk.
Perpisahan adalah perayaan syukur, bukan pesta kematian.

0 Bacotan:

Posting Komentar

hey , no SARA oke :)